Kamis, 21 April 2016

Kromomikosis



KROMOMIKOSIS
Penyebab                    :     Satu dari keempat jamur
1.      Phialophora pedrosoi
2.      Phialophora verrucosa
3.      Phialophora compocta
4.      Cladosporium carionii

Penyakit Kromomikosis
Merupakan mikosis profunda yang biasanya menyerang kulit dengan gambaran nodular dan verukosa.

Epidemologi
Umur                           :     biasanya menyerang orang dewasa
Jenis kelamin                :     frekuensinya sama pada pria dan wanita
Daerah                        :     lebih banyak pada daerah tropis dan subtropics dengan iklim panas
Kebersihan                   :     hygiene yang kurang mempermudah infeksi
Lingkungan                   :     pertanian dan peternakan mempermudah perkembangan penyakit

Pemeriksaan Kulit
1.        Lokalisasi               :     tungkai bawah terutama telapak kaki, punggung kaki dan bokong
2.        Sifat-sifatnya          :     nodula-nodula lenticular sampai nummular dengan permukaan kasar menyerupai kembang kol dan berbatas tegas.

IdentifikasiJamur
1.        Histopatologi
Preparat dengan pewarnaan HE atau Giemsa didapatkan hyperkeratosis, akantosis dan abses-abses kecil dikelilingi sel-sel datia pada epidermis. Dalam abses dapat ditemukan elemen jamur berbentuk bundar, berdinding tebal dan berwarna cokelat.
2.        Preparat langsung dari kerokan kulit dengan KOH 10% : Hifa (+)
3.        Biakan
Media                    :     Sabouroud agar
Waktu inkubasi        :     sesudah 2-3 minggu tampak pertumbuhan koloni jamur

Diagnosis Banding
1.        Tuberculosis kutis verukosa: secara klinis memberikan gambaran yang sama, hanya pada TBC kulit terdapat basil tahan asam dan gambaran histopatologi yang khas;
2.        Karsinoma epidermoid : gambaran histopatologi keganasan dengan sel-sel yang khas.

Penatalaksanaan
·          Larutan kalium iodida jenuh 30-50 tetes sehari selama 1-2 bulan;
·          Suntikan amfoterisin B intralesi
·          Tindakan operatif dengan eksisi luas dan pencangkokan merupakan alternative lain
·          Preparat-preparat azol seperti Ketokonazol 100-200 mg/hari selama 2 bulan
·          5 fluorositosin dengan dosis 100-150 mg/hari dibagi dalam 4 dosis selama 1-2 bulan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar