Selasa, 22 September 2015

Hepatitis B


          -  Pengertian Virus
Virus adalah parasit mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus akan diekspresikan menjadi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas jika tidak berada dalam sel inang. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV).

- Hepatitis B
Menurut Dorland (2002), Hepatitis B adalah penyakit virus yang disebabkan oleh virus hepatitis B yang endemik di seluruh dunia. Hepatitis B mempunyai nama lain, yaitu hepatitis tipe B, serum hepatitis dan penyakit kuning serumhomologous. Menurut Franco et al (2012), infeksi virus hepatitis B merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius dimana infeksi dapat ditularkan melalui hubungan seksual , kontak parenteral atau dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya saat lahir dan, Jika menginfeksi sejak awal kehidupan, dapat menyebabkan penyakit  hati kronik,termasuk sirosis dan karsinoma hepatoselular.

 - Morfologi Virus Hepatitis B
Virus hepatitis B (HBV) termasuk golongan hepadnavirus tipe 1 dan merupakan virus hepadna yang pertama kali ditemukan. Hepadnavirus juga ditemukan pada marmut, tupai, dan bebek; tetapi virus yang menginfeksi binatang tersebut tidak dapat menular pada manusia. Selain manusia. Human HBV juga dapat menginfeksi simpanse. Virus hepatotropik ini mengandung DNA dengan cincin ganda sirkular yang terdiri dari 3200 nukleotida dengan diameter 42 nm dan terdiri dari 4 gen. Virus hepatitis B dapat ditemukan dalam 3 komponen yaitu partikel lengkap berdiameter 42 nm, partikel bulat berdiameter 22 nm, dan partikel batang dengan lebar 22 nm dengan panjang bervariasi sampai 200 nm. Pada sirkulasi, komponen terbanyak adalah bentuk bulat dan batang yang terdiri atas protein, cairan, dan karbohidrat yang membentuk hepatitis B surface antigen (HBsAg) dan antigen pre-S. Bagian dalam dari virion adalah core. Core dibentuk oleh selubung hepatitis B core antigen (HBcSg) yang membungkus DNA, DNA polymerase, transcriptase, dan protein kinase untuk replikasi virus. Komponen antigen yang terdapat dalam core adalah hepatitis B e antigen (HBeAg). Antigen ini menjadi petunjuk adanya replikasi virus yang terjadi pada limfosit, limpa, ginjal, pankreas dan terutama hati. HBeAg merupakan pertanda tidak langsung dari derajat beratnya infeksi (Arief, 2012).


Taksonomi Virus :

Kelas:
Kelas VII (dsDNA-RT)
Famili:
Genus:
Spesies:
Virus Hepatitis B
 
  



  


- Replikasi Virus  Hepatitis B
Virus memerlukan bahan-bahan dari sel organisme lain dalam bereplikasi.Replikasi pada virus secara umum dibagi menjadi 2, yaitu siklus litik dan sikluslisogenik. Siklus litik merupakan cara reproduksi virus dengan puncaknya berupakematian dari inang. Secara umum, siklus litik terdiri dari:
1.              Adsorbsi
2.              Injeksi atau penetrasi
3.              Sintesis atau replikasi
4.              Perakitan
Litik atau Lisis atau PembebasanDNA virus memerintahkan metabolisme sel inang untuk memproduksi enzim(lisozim) yang dapat merusak dinding sel bakteri, sehingga enzim tersebut mampumenyebabkan dinding sel lisis atau pecah.
          Pada siklus lisogenik sel inang tidak hancur namun akan disisipi oleh asamnukleat dari virus, sehingga tahap penyisipan tersebut akan membentuk provirus. Sikluslisogenik terdiri tahapan:
1.              Adsorbsi
2.              Injeksi
3.              Penggabungan
4.              Pembelahan
5.              Sintesis

Replikasi berawal dari virus mengikat permukaan sel dan masuk dengan keadaanlow density lipoprotein receptor (LDLR), glukosaminoglikan (GAG), scavenger receptor class B type I (SR-BI), protein tetrasparin CD81 dan caludin-1 (CLDN1). CLDN1 berfungsi pada tahap akhir sel masuk, mungkin pada pertemuan yang sempit hepatositterpolarisasi. Internalisasi tergantung pada clathrin-mediated endocytosis. Pengasamanendosome akan menginduksi fusi membran glikoprotein HCV. Proses uncoating sedikitdiketahui dari adanya pembebasan genom ke sitosol.Protein nonstruktural (NS) terdiri dari NS2, NS3, NS4A, NS4B, NS5A, dan NS5B. Protein nonstruktural berperan dalam replikasi virus. Protein NS2 mempunyaiaktivitas protease. Protein NS3 mempunyai dua aktivitas utama, yaitu serin protease dan NTPase atau helikase. Protein NS4A berperan sebagai kofaktor serin protease NS3,sedangkan NS4B belum diketahui fungsinya secara jelas. NS5A merupakan fosfoproteinyang fungsinya belum diketahui secara jelas. Protein ini bersifat hidrofilik dan sangatsensitif terhadap interferon. NS5B mempunyai peranan dalam aktivitas RNA dependent  RNA polimerase (RdRp) (Tellinghuisen 2007).

          - Diagnosa Penyakit 
Diagnosa penyakit hepatitis B  yaitu dengan pemeriksaan yang nampak dari gejala klinis pasien dan anamnesa pasien melalui riwayat keluarga dan riwayat penyakit yang pernah dialami. Selain itu, pemeriksaan laboratorium perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosa dokter. Berikut adalah beberapa parameter pemeriksaan hepatitis B :
-                 Hepatitis B surface antigen (HBsAg)
-                 Hepatitis B e antigen (HBeAg)
-                 Hepatitis B e antibodi (anti-HBe)
-                 Hepatitis B core antibodi (anti-HBc) total
-                 Hepatitis B core antibodi (anti-HBc IgM)
-                 Hepatitis B antibodi (anti-HBs)


            -    Pencegahan
Pencegahan terhadap hepatitis virus ini adalah sangat penting karena sampaisaat ini belum ada obat yang dapat membunuh virus, sehingga satu-satunya jalan untuk mencegah hepatitis virus adalah dengan vaksinasi.