RINOSPORIDIOSIS
Penyebab
: Rhinosporidium seeberi
R. seeberi
tampak sebagai sporangium
dalam berbagai stadium di
jaringan. Sporangium matang
berdiameter 100-350 µm dengan
dinding setebal 3-5
µm, terdiri atas lapisan
hialin di bagian
dalam dan lapisan eosinofilik di luar. Sporangium
berisi sejumlahendospore (sporangio-spora)
yang tersusun dalam
formasi khusus dari zona tepi ke
tengah
Gejala
Klinis
Diantaranya
-
Epistaksis dan obstruksi pada hidung, atau
lakrimasi
-
Fotofobia pada mata
-
Pada kulit, jaringan subkutan serta
genitalia eksterna, lesi berupa granuloma
Epidemiologi
Penyakit ini
telah dilaporkan di
Asia, Afrika, Amerika
dan Eropa, dengan
90% kasus berasal dari India dan
Srilanka. Di Negara tersebut angka prevelensi sekitar 1,4% Sebagian besar
penderita adalah laki-laki muda berusia 20-40 tahun dan diduga memiliki
pekerjaan yang berhubungan dengan air.
Identifikasi
Rhinosporidium seeberi
Diagnosis dapat
ditegakkan melalui:
1. Pemeriksaan Histopatologi
Preparat menggunakan
pewarnaan HE, memperlihatkan berbagai stadium sporangium dalam sarang radang.
Selain itu dinding sporangium dapat dilihat dengan pewarnaan GMS, PAS atau
Mayer’ mucicarmin.
2. Preparat langsung dengan KOH dapat terlihat
sporangium
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan terbaik
adalah dengan tindakan
pembedahan (eksisi) untuk
mengangkat polip dan jaringan
tumor di bawah
kulit. Belum ada
bukti memuaskan tentang
pemberian obat-obatan pada penyakit
ini, kecuali dapson
yang memiliki efek
menghentikan pematangan
sporangium dan merangsang
terbentuknya fibrosis pada
stroma, bila diberikan sebagai
terapi tambahan setelah pembedahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar